Keterasingan berjilbab, jilbabku berbuah kebahagiaan. Seiring dengan keterasingan dalam berjilbab, bersama itu pula kebahagiaan mereka reguk direlung-relung hati mereka. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengabarkan berita gembira - pada 14 abad yang silam - bagi siapa saja yang hendak menghidupkan sunnahnya. Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ
yang artinya "Islam muncul dalam keadaan asing,yang artinya "Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasing itu." (HR. Muslim, no. 208).
Dari Abdurrahman bin San'ah radhiyallahu 'anhu; dia berkata,
قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ الْغُرَبَاءُ قَالَ الَّذِينَ يُصْلِحُونَ إِذَا فَسَدَ النَّاسُ
"Ada yang bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang asing itu?' Beliau menjawab, 'Orang-orang yang baik ketika manusia telah rusak." (HR. Ahmad, 13:400; dinilai shahih oleh Al-ALbani dalam Shahih wa Dha'if Al-Jami', no. 7368)
Diciptakannya keburukan dan kejahatan untuk menambah pahala bagi seorang mukmin, sekaligus sebagai peningkat derajatnya di sisi Allah. Keterasingan - yang dirasakan seorang perempuan muslimah yang berusaha membalut dirinya dengan menggunakan baju busana muslimah syar'i hijab syari di tengah masyarakat yang mengumbar aurat dan bergaul bebas dengan lawan jenis - akan menambah besar pahala yang akan diraihnya. Mengapa demikian? Karena Allah menilai ibadah seorang hamba dengan besar atau kecilnya usaha yang dilakukan dalam mewujudkannya. Semakin berat atau susah ibadah yang dilakukan, semakin besar pahalanya. Subhanallah....
(Dikutip dari www.muslimah.or.id)
Pembiasaan berbusana muslimah syar'i pada anak perempuan
Wajibnya mengenakan jilbab hijab syari adalah kewajiban yang sama dengan wajibnya shalat atau puasa. Dengan demikian, melatih anak perempuan mengenakan baju muslim syari atau berhijab sesuai syari'at juga sama wajibnya dengan melatih anak untuk shalat dan berpuasa. Pembiasaan berhijab syari sejak dini akan menjadikan anak merasa lebih nyaman dan tidak canggung lagi saat mengenakan jilbab syari sebagai busana muslimah anak.
Bila anak sudah menjelang baligh, kita perlu menyampaikan kepada mereka dalil-dalil wajibnya berbusana dan berjilbab sesuai syari. Upaya ini senantiasa kita iringi dengan penanaman aqidah yang kokoh pada anak, sehingga yang muncul adalah kesadaran dan bukan keterpaksaan. Kesulitan yang kita alami dalam proses pembiasaan anak mengenakan jilbab, insya Allah kelak akan berbuah manis dan kebahagiaan dihadapan Rabb kita. Mengajarkan anak perempuan untuk mengenakan jilbab dan berbusana muslimah, akan menjadi ilmu yang bermanfaat. Selama anak kita berjilbab atau berhijab syari, pahalanya akan terus mengalir, sekalipun kita sudah berselimut tanah di dalam kubur. Insya Allah...